Intip Probolinggo yuk...
Kota Probolinggo ini, ialah kota yang memiliki banyak potensi budaya didalamnya. Beberapa unsur kebudayaan yang ada di kota ini, hampir semua berpotensi menjadi sebuah materi pariwisata.
Kota Probolinggo, mampu mengembangkan aspek pariwisata.
Baik dari sisi kesenian, tradisi hingga adat istiadat. Seperti halnya, Jaran Bodhag.
Jaran Bodhag sendiri diciptakan oleh orang-orang kota Probolinggo pada zaman awal kemerdekaan. Pada
saat ini “Jaran Bodhak” masih populer di kalangan masyarakat kota
Probolinggo. Dan kesenian ini biasanya digunakan untuk mengiringi dan
mengarak acara hajatan, pernikahan, khitanan, dan sebagainya. Kesenian
ini diiringi dengan musik tradisional yang terdiri dari kenong, gong,
kendang, dan sronen. Jaran Bodhag dibawa oleh dua orang dengan sebutan
janis dan penunggang jaran. Dalam penyajiannya juga ditampilkan
tembang-tembang tradisi khas Jaran Bodhag dengan pakaian penuh
gemerlapan, menarik, unik, yang didesain sendiri oleh pemiliknya dengan
segala kemampuan estetiknya. Siapapun bisa naik Jaran Bodhag, karena
gerakannya tidak rumit, tinggal mengikuti irama yang muncul dari musik
kenong telo’. Keberadaan kesenian Jaran Bodhag ini merata diseluruh
Kecamatan Kota Probolinggo.
Ludruk. Ludruk merupakan bentuk pementasan drama kehidupan yang disajikan dengan
pendekatan kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa Timur pada umumnya.
Lain dengan, kesenian ketoprak yang dalam penyajiannya menampilkan
cerita legenda atau sejarah yang dikemas apik dengan memakai busana dan
bahasa jawa, ludruk lebih mengedepankan cerita heroik dengan setting
kebanyakan mengenai kehidupan masyarakat Jawa Timur. Ludruk itu sendiri,
adalah tradisi yang masih hidup di kota Probolinggo, kesenian
peran yang bisa menggunakan segala bahasa, jawa, madura, Indonesia atau
inggris sekalipun, juga enak dan pantas-pantas saja ketika menggunakan
bahasa campuran.
Ojung. Tradisi
Ojung merupakan tradisi saling pukul badan dengan menggunakan senjata
rotan yang dimainkan oleh dua orang. Kedua peserta Ojung akan
bergantian memukul tubuh lawannya. Jika peserta satu memukul, maka
lawannya akan berusaha menangkis dan menghindar. Ada beberapa aturan permainan dalam tradisi Ojung ini. Tradisi
ini bertujuan untuk menghindari datangnya bencana alam atau tolak
bala’ dan selalu diselenggarakan pada setiap tahun. Keunikan lainnya
dari tradisi ini adalah sebelum acara dimulai, warga selalu melakukan
ritual terlebih dahulu berupa permohonan do’a kepada yang Maha Kuasa,
agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan tanpa ganjalan
yang tidak diinginkan.
Karapan Sapi Brujul. Karapan sapi brujul sebenarnya bermula dari keseharian petani dalam membajak sawah. Kemudian dikembangkan lagi menjadi sebuah perlombaan, yang diadakan pada setiap musim tanam padi tiba. Karapan Sapi Brujul ini dilaksanakan di area persawahan. Bagi yang memenangkan perlombaan ini, maka dapat
dipastikan memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Sehingga sapi yang
mengikuti perlombaan ini dipastikan memiliki kualitas yang cukup baik. Jadi tidak heran jika perlombaan ini sampai mengeluarkan biaya yang cukup
besar. Sekarang
ini perlombaan ini tidak lagi dilaksanakan pada musim tanam padi
saja, namun di luar musim tersebut juga sering diselenggarakan.
Karapan Kambing. Karapan
Kambing, sebenarnya bermula dari sekedar menjadi obat kejenuhan dalam
keseharian setelah menjalani kewajiban sebagai petani atau pedagang.
Karapan Kambing ini merupakan perlombaan yang digelar setiap satu tahun
sekali. Dalam
Karapan Kambing, kambing-kambing yang dilombakan tidak dibedakan
berdasarkan ukurannya baik besar atau kecil. Semua kambing yang
diperlombakan adalah kambing dengan jenis kelamin betina. Ciri
dari kambing karapan yang bagus terletak pada bentuk kepala yang
cenderung kecil, badan lurus, pangkal kaki depan tampak besar, posisi
badan seperti nungging, usia minimal 3 bulan dan belum beranak. Postur seperti ini, sering menjadi pemenang dalam perlombaan karapan kambing
ini.
Petik Laut. Atau tradisi
Sya’banan. Tradisi ini berasal dari masyarakat yang bertujuan untuk
menyambut hadirnya bulan puasa. Biasanya pada tanggal 15 bulan Sya’ban
(15 hari sebelum bulan puasa tiba) masyarakat datang dengan membawa
makanan dan bersuka cita sambil duduk-duduk di tepian pantai menikmati
panorama laut yang tertimpa sinar bulan purnama. Tradisi seperti ini
sudah dilakukan setiap tahun oleh masyarakatnya. Sehubungan dengan tradisi
itu diadakan lomba balap perahu (Petik Laut).
Perahu Hias. Lomba
Perahu Hias merupakan tradisi masyarakat pesisiran pantai kota
Probolinggo yang secara beriringan untuk berlomba menghias kapal atau
perahu dengan bermacam-macam hiasan yang menarik. Lomba ini mampu
menarik minat para wisatawan baik wisatawan domestik maupun
mancanegara. Kegiatan ini telah menjadi event tahunan dan
diselenggarakan bertepatan dengan hari jadi Kota Probolinggo pada
tanggal 4 September.
Dikota Probolinggo ini sendiri selain memliki tempat wisata , juga memiliki makanan
khas yaitu, “NASI GLEPUNGAN”. Nasi glepungan ini terdiri dari, ikan asin, tempe dan tahu penyet, lalapan, sambal pedas, sari-jari jagung (Nasi Glepungan), dan sayur kelor. Dan rasanya itu enak banget. Selain Nasi glepungan, Probolinggo juga memiliki makanan khas lagi
yaitu “Krupuk Ikan Tengiri”. Krupuk ini terbuat dari olahan ikan tengiri
dicampur dengan bahan-bahan lainnya. Yang gurih, dan kalau udah dicobain bikin nagih.
Adapun ciri khas dari kota Probolinggo itu sendiri ialah sebagai Bayuangga, yang menandakan bahwa daerah yang
berangin kencang ini sudah sangat terkenal dengan mangga arum manisnya
dan juga buah anggur yang produksi hasil perkebunan ini begitu melimpah
membanjiri pasar Pulau Jawa hingga ke Jakarta. Musim petik mangga
Probolinggo biasanya terjadi di bulan Oktober. Harga jual mangga ini
cukup mahal, tapi jika berkunjung saat panen mangga di daerah ini
akan mendapatkan harga mangga sedikit murah karena produksi melimpah
ruah dan terdapat di seluruh pasar tradisional.
Bagaimana, menarik bukan kota Probolinggo ini? Dengan berbagai macam budaya, makanan khas, dan ciri khas kota Probolinggo yang unik Jadi jangan lupa kunjungi kota Mangga dan Anggur ini yaaaa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar